Sabtu, 30 Mei 2015

Hakikat Cobaan

Assalamualaikum.wr.wb. Alhamdulillah,setelah puasa posting kira2 selama 2-3 tahun akhirnya saya berbuka posting. Udah lama banget rasanya gak buka ini blog,kalau rumah mungkin udah penuh sarang laba-laba kali ya..
Ok,tanpa memperpanjang ba bi bu be bo lagi,kalai ini saya akan mengangkat sebuat tema tentang Hakikat Cobaan.
Semua manusia di muka bumi ini pasti pernah merasakan yang nama ditimpa musibah,enatah itu berupa penyakit,atau hal yang lain-lain.Nah,musibah ini bagi orang-orang yang bersabar disebut cobaan.

Cobaan atau musibah pada dasarnya adalah hal yang diberikah oleh Allah SWT kepada kita supaya kita mengingat Nya.Kadang kita terlalu larut atau tenggelam dalam kesibukan dunia sehingga kita lalai untuk mengingat Nya,lalai untuk melakukan kewajiban kita,maka Allah SWT menegur kita,supaya kita ingat,itu artinya Allah SWT menyayangi kita sebagai hambanya.
Cobaan atau musibah selain untuk mengingatkan kita akan tugas Khalifah kita di muka bumi ini juga berfungsi untuk membersihkan dosa-dosa kita karena tidak ada barang satu kepedihan pun yang menimpa seorang mukmin,entah itu penyakit,kesedihan bahkan sedikit kegelisahanpun sehingga Allah SWT akan menghapus sebagian dosa hambanya yang diberi musibah atau cobaan tersebut.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa '' Jika Allah SWT menghendaki suatu kebaikan bagi hamba-Nya maka Ia akan memberi hukumanatas dosa-dosa hamba tersebut ''.
Mungkin bagi orang yang berfikir skeptis akan menganggap itu mengada-ngada,masa untuk membuang dosa harus memberi bala.
Mari kita renungkan sejenak,jika kita melihat seseorang ditengah panas yang terik lagi memukul-mukul karpet,kasur,bantal atau yang lain sebagainya,apakah kita menganggap bahwa orang tersebut lagi menghukum karpetnya,karena dia memukulnya.Padahal tujuan sebenarnya adalah bahwa orang tersebut adalah untuk membersihkan debu-debu yang menempel di karpet tersebut,supaya karpet tersebut menjadi bersih.
Ada banyak hal yang tersembunyi di dunia ini bagi orang-orang yang mau berfikir sejenak..

Sekian,Assalamualikum,Wr.Wr.

Selengkapnya...

Selasa, 14 Agustus 2012

Masalah Sepele yang Terabaikan

Assalmualaikum sobat blogger.. Karena lagi puasa ramadhan maka saya juga puasa posting,tapi alhamdullah puasa posting saya hari ini batal..hehe.. Kali ini saya akan membahasa sebuah tema tentang “Makruh hukumnya duduk di tempat orang yang meninggallakn tenpat duduknya,namun orang itu masih ingin kembali ketempatnya”.. Sebuat tema yang panjang dan kedengarannya sepele,tapi aneh nya ini yang paling banyak kita lakukan baik secara sengaja (biasa nya sih sengaja) maupun secara tidak sengaja. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra,semoga rahmat Allah selalu tercurah kepadanya bahwa Rosulullah telah bersabda “Apabila salah seorang dari kalian bangkit dari tempat duduknya kemudian kembali ke tempat duduk tersebut,maka ia lebih berhak ke tempat duduk tersebut”. Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Ibnu Umar Ra (semoga rahmat Allah selalu tercurah kepadanya) tidak suka duduk di tempat orang yang baru bangkit dari tempat duduknya,karena menurut perkiraannya orang tersebut akan kembali ketempat tersebut. Hal ini dengan sadar-sesadarnya sering kita lakukan baik di Masjid maupun tempat-tempat lainnya.Sebagai contoh di masjid,seorang jamaah bangkit dari tempat duduknya untuk melakukan sesuatu (misal berwudhu),maka biasanya belum sampai 5 detik tempat duduk jamaah tersebut sudah ada yang menunggu,padahal menurut hadis diatas jamaah tersebut masih punya hak untuk kembali duduk di tempat tersebut. Mungkin ada beberapa diantara kita yang mengatakan “itu Cuma masalah sepele,masih banayk masalah umat yang besar lainnya yang masih harus diurus,lagian masih banyak tempat duduk ini”. Disinilah letak arogansi kita,kita menganggap hal-hal yang kelihatan sepele oleh kita itu tidak usah dipikirkan karena ada masalah besar yang lebih penting untuk difikirkan,padahal jika mau merenung sekejap kira-kira bagaimana caranya kita menyelesaikan masalah-masalah yang besar jika masalah-masalah yang sepele saja kita tidak ambil peduli.Seperti kasus diatas mungkin ada yang beranggapan selain sepele hukumnya juga juga makruh,bukan haram.Padahal dia pasti tahu yang dibilang hukum makruh tersebut adalah berpahala jika ditinggallan namun tidak mendapat dosa jika dilakukan.Jika berfikiran sehat kita pasti akan mengambil peluang untuk mendapatkan pahala sekecil apapun peluang itu. Karena banyak hal-hal besar itu didahului oleh hal-hal kecil yang terlihat sepele.. Terima kasih,assalamualikum.. Selengkapnya...

Minggu, 29 April 2012

CARA BELAJAR YANG BAIK



Assalamualaikum sobat blogger
Sudah sangat lama saya tidak mengurus blog tercinta ini,dikarenakan banyak kesibukan (kesibukan sepele dan dicari-cari,haha)
Kali ini saya akan ngepost sebuah artikel yang berjudul,"Cara Belajar yang Baik".
Seperti yang kita ketahui,biasanya orang-orang besar yang sukses menemukan sukses nya dengan cara
yang berbeda-beda,dan biasanya cara mereka itu juga lain daripada cara yang dilakukan oleh
orang kebanyakan..

Dibawah ini ada kiat-kiat atau cara belajar menuju sukses yang dilakukan oleh orang-orang besar
dan insyaallah semuanya diberkati oleh Allah SWT.Aminn..

1.Umar bin Khathab ra
Saydina Umar ra pernah berkata,"kalau aku tidur siang hari,berarti aku menyia-nyiakan hak
rakyat atas diriku,dan kalau aku tidur di malam hari berarti aku menyia-nyiakan hakku untuk
beribadah kepada Rabbku".

Subhanallah,seandainya ada pemimpin kita saat ini yang sadar siapa dirinya dimata rakyatnya dan siapa
dirinya dihadapan sang Khalik,maka saya rasa tidak ada yang tidak mungkin yang bisa dicapai oleh negara
ini..

2.Imam Malik
Ibnu Qosim,seorang ulama fikih besar mesir pernah menceritakan ini,"Aku pernah mendatangi Imam Malik
sebelum waktu fajar,aku tanyakan 2 masalah,3 masalah,4 masalah dan seterusnya kepada beliau.dan saya
mendatanginya hampir disetiap waktu shubuh.Terkadang karena lelah mataku terkatup dan aku tertidur.Ketika
Imam Malik keluar masjid,aku tidak mengetahuinya.Kemudian aku dibangunkan oleh pembantunya seraya
mengatakan,"Gurumu tidak pernah tertidur seperti kamu,padahal usianya telah mencapai 49 tahun".


3.Imam Syafi'i
Imam Syafi'i rahimatullah,membagi malamnya menjadi 3 yakni sepertiga pertama untuk memilih ilmu,sepertiga kedua untuk sholat malam,
sepertiga ketiga untuk tidur




4.Abu Hurairah
Abu Hurairah ra dan keluarganya menghidupkan waktu malam menjadi 3.Bedanya yang dibagi adalah orangnya,
semacam khirosah,atau jaga malam secara bergantian.Mula-mula ia berjaga sambil sholat sepertiga malam.Kemudian dilanjutkan
oleh istrinya sepertiga malam,dan sepertiga malamnya lagi dilanjutkan oleh putri beliau.Dengan demikian
tiada satu pun yang berlalu setiap malam di rumah Abu Hurairah melainkan berlangsung disana ibadah,dzikir, dan sholat.


Nah cara belajar manakan yang akan kita ikuti supaya setidaknya bisa mendekati metode-metode yang dahsyat diatas.
MEtode belajar diatas sudah terbukti kedahsyatannya dan hasilnya.
Silahkan sobat blogger merenunginya..
Wassalam.





Selengkapnya...

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP