Jumat, 21 Mei 2010

Yang tejadi ya terjadilah..

Apakah kita sudah bisa menerima apaun yang terjadi kepada kita,baik senang maupun susah..
Kalau keadaan senang saya rasa kita semua bisa menerima dengan lapang dada,ya g'?So pasti..
Tapi bagaimana kalau keadaan yang kita terima terima tersebut justru sebaliknya yaitu keadaan
yang tidak menyenangkan atau sangat tidak menyenangkan sama sekali..
Mungkin kita akan sewot,uring-uringan dll..

Kalau anda juga merasakan hal yang sama seperti diatas ada baiknya anda membaca sebuah ayatyang
sangat indahnya yaitu di surah Al Hadiid ayat 22.

Bunyi ayatnya kira2 begini ..
Bismillah..
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."(QS. Al Hadiid:22)..

Coba kawan-kawan semua resepi ayat diatas tersebut,sebenarnya teorinya gampang saja,Jika memang sudah kehendak Allah SWT,
kita bisa apa? Yang terjadi, ya terjadilah. Kita tidak bisa menghindar dari berbagai bencana yang sudahdirencanakan Allah SWT,
kita tidak bisa lari dari ketentuan-Nya, kita tidak melawan-Nya, maka satu-satunya yang bisa kita lakukan ialah menerimanya.


Eits,tapi tunggu dulu yang dimaksud nerima disitu adalal bukan "pasrah wae" atau "nrimo" tetapi kita
harus menyadari dan meyakini bahwa semua itu adalah kehendak Allah SWT.Dia-lah yang Maha Berkuasa menetapkan
apapun yang terjadi pada kita.Menerima artinya kita mengembalikan semuanya kepada Allah SWT, sebab
semuanya datang dari Allah, maka kita kembalikan kepada-Nya.

Jika kita sudah beriman akan ketentuan Allah, maka kita tidak lagi perlu larut dalam kesedihan,
penyelasalan, dan kebencian akan masalah, kesulitan,
musibah, dan kegagalan yang menimpa kita. Kita akan tenang menghadapi usaha dan upaya kita,
karena jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, itu adalah sudah bagian dari ketentuan Allah SWT.

Tanamkanlah hal tersebut kuat-kuat di hati kita,Jika hal ini sudah tertanam dalam jiwa, maka tidak ada lagi gundah,
tegang, resah, dan cemas di dalam hati kita. Kita akan menjalani hidup dengan penuh
optimis dan semangat, karena apa lagi yang harus kita cemaskan. Semuanya sudah tertulis di Lauh Mahfudzh.
Saat kesulitan menerpa, serahkan saja kepada Allah SWT.

Diambil dari sebuah ebook yang sangat bagus dan bermanfaat,dengan pengubahan yang sebenarny tidak penting..
Rahmat Allah kepada pembua Ebook "Renungan ayat-ayat inspirator" yang sangat membuka mata saya tentang makna-makna
menggugah dibalik keindahan setiap ayat dalam ayat suci al-qur'an yang agung..Amin..

2 komentar:

Arez_Reza 17.25.00  

Ohh bukan pasrah ya, tapi tabah dan menjalani kehidupan terus ya..

makasih infonya.....

mampir n komen balik

Unknown 19.04.00  

kot fata ma fata.....
yg berlalu sudah lah berlalu....

Posting Komentar

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP